![]() |
Kajari Hendri Antoro: Kejari Jakarta Barat Siap Fasilitasi Peralihan Pengelolaan Rupbasan. (Foto: Instagram Kejari) |
TANGERANG – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Barat, Hendri Antoro, bersama Kepala Sub Bagian Pembinaan Josep Christian dan Kepala Seksi
Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan (PPABP), Romli Mukayatsah, melakukan kunjungan kerja ke Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Jakarta Barat, Selasa
(24/6/2025).
Kunjungan ini
bertujuan untuk melakukan diskusi, monitoring, dan evaluasi menjelang transisi
kewenangan pengelolaan barang sitaan dan rampasan (basan/baran) yang akan
berada di bawah naungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Kajari dan tim juga
melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi basan dan baran yang disimpan di
fasilitas Rupbasan.
Dalam diskusi
yang berlangsung di Aula Rupbasan Jakarta Barat, dibahas sejumlah hal teknis
terkait alih kewenangan, termasuk kesiapan sarana dan prasarana, pengelolaan
anggaran, personel, serta sistem pelaporan aset.
Kajari Hendri
Antoro menegaskan bahwa Kejari Jakarta Barat siap mendukung proses transisi
tersebut. “Semua kebutuhan sarana dan prasarana Rupbasan akan dipenuhi melalui
anggaran Kejari Jakarta Barat. Kasubagbin agar terus menjalin komunikasi dengan
pengelola keuangan di Rupbasan, khususnya terkait anggaran, kepegawaian, dan
Barang Milik Negara (BMN). Jika terjadi peralihan dari Kanwil Kemen Imipas,
mohon dibuatkan berita acara dan dilaporkan ke Kejaksaan Agung,” ujar Hendri.
Terkait
keterbatasan personel pengamanan, Kajari juga menyatakan bahwa bantuan personel
TNI yang bertugas di Kejari Jakarta Barat siap dikerahkan untuk memperkuat
pengamanan di Rupbasan. Ia juga meminta Seksi PPABP untuk terus menguatkan
sistem pengelolaan barang bukti dan menyelaraskan dengan fungsi Badan Pemulihan
Aset Kejaksaan RI.
Plh. Kepala
Rupbasan Kelas I Jakarta Barat, Musolikhan,
menyambut positif kunjungan tersebut. “Kunjungan ini sangat penting dalam
menjaga kelancaran dan integritas proses peralihan. Kami ingin memastikan bahwa
semua elemen—baik sarana, prasarana, SDM, maupun sistem pengelolaan—berjalan
secara akuntabel dan transparan,” jelasnya.
Menutup
diskusi, Hendri Antoro kembali menegaskan komitmennya dalam mengawal masa
transisi dengan komunikasi terbuka. “Di masa transisi ini, kami siap menjadi
jembatan. Segala bentuk persoalan dapat disampaikan dan dibicarakan dengan
pimpinan. Pertanyaan maupun masukan dari bapak dan ibu merupakan bagian penting
dari perkembangan pengelolaan barang bukti ke depan,” pungkas Kajari. (Muzer)