Adhyaksa Foto Indonesia

HUT ke-74 PERSAJA, Jaksa Agung Tegaskan Komitmen Transformasi Kejaksaan yang Berkeadilan dan Humanis

Kejagung menggelar syukuran dan HUT PERSAJA ke 74.


JAKARTA – Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin menegaskan komitmen Kejaksaan dalam mewujudkan transformasi institusi yang berkeadilan, humanis, akuntabel, dan modern. Hal ini disampaikan melalui amanat yang dibacakan Ketua Umum Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) Asep N. Mulyana dalam upacara HUT ke-74 PERSAJA, Rabu (14/5/2025), di Lapangan Upacara Kejaksaan Agung, Jakarta.


Peringatan HUT PERSAJA tahun ini mengangkat tema “PERSAJA Bersinergi Mendukung Institusi Wujudkan Asta Cita Penegakan Hukum”. Tema ini sekaligus menjadi momentum refleksi terhadap perjalanan profesi jaksa dalam menjaga martabat hukum di Indonesia.

“Upacara ini bukan hanya seremoni. Ini adalah pengingat bahwa profesi Jaksa adalah panggilan moral dan sosial, bukan semata pekerjaan rutin,” ujar Jaksa Agung dalam amanat yang disampaikan Asep.



Sejarah dan Transformasi Organisasi

Didirikan pada 6 Mei 1951 dengan nama awal Persatuan Djaksa-Djaksa Seluruh Indonesia (PERSADJA), organisasi ini telah melalui sejumlah transformasi—menjadi PERSAJA pada 1993, PJI pada 2009, dan kembali ke nama PERSAJA pada 2022, dengan 6 Mei 1951 ditetapkan sebagai hari lahir resmi.

“Perubahan nama bukan semata administratif, tapi bentuk refleksi mendalam akan pentingnya kesinambungan sejarah, identitas, dan filosofi perjuangan para pendahulu kita,” kata Jaksa Agung.


Peran Strategis PERSAJA dalam Reformasi Hukum

PERSAJA dinilai memiliki peran penting dalam mendorong reformasi sistem hukum nasional. Beberapa kontribusinya antara lain:

Sosialisasi dan pendampingan implementasi KUHP Nasional (UU No. 1 Tahun 2023);

Keterlibatan dalam penyusunan RUU KUHAP;

Pengajuan uji materi Pasal 99 UU No. 11 Tahun 2012 tentang SPPA, yang dikabulkan MK;

Partisipasi dalam Majelis Kode Perilaku Jaksa (MKPJ) guna menjaga etika profesi.


Penekanan Nilai, Etika, dan Kesejahteraan

Jaksa Agung juga mengingatkan pentingnya meneladani nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa—Satya, Adhi, Wicaksana—serta menjaga jiwa korsa sebagai kekuatan moral.

“Jiwa korsa bukan sekadar simbol persaudaraan, tetapi fondasi dalam menghadapi tekanan eksternal dan menjaga konsistensi terhadap kebenaran hukum,” ujarnya.

Ia juga menyinggung filosofi lambang PERSAJA yang mencerminkan semangat penegakan hukum melalui simbol perisai, timbangan keadilan, kepak sayap, bintang Trapsila Adhyaksa, dan pedang sebagai simbol keberanian.

Di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi, peningkatan kapasitas jaksa termasuk penugasan internasional dinilai sangat penting sesuai amanat Pasal 11A UU No. 11 Tahun 2021.

Tak hanya itu, kesejahteraan jaksa juga menjadi sorotan. “Kesejahteraan bukan hanya soal materi, tapi juga bentuk penghargaan terhadap pengabdian besar para jaksa,” kata Jaksa Agung.

Penutup: Jaksa yang Relevan dan Peka Sosial

Menutup amanatnya, Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk terus belajar dari sejarah, meneladani para senior, serta mengasah kapasitas dan integritas.

“Jadilah Jaksa yang bukan hanya cerdas di ruang sidang, tapi juga peka di tengah masyarakat. Bersama PERSAJA, kita bangun Kejaksaan yang dicintai rakyat,” pungkasnya.(Muzer)


Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال