Kaban Diklat Kejaksaan RI,Setia Untung Arimuladi ( kiri ) mengalungkan tanda peserta Diklat yang berasal dari Kementerian ESDM pada  Upacara Pembukaan Diklat Terpadu di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
JAKARTA- Tindak pidana dibidang Perikanan ( Illegal Fishing ) sangat marak terjadi  diperairan Indonesia,pelaku terus berupaya mengelabui aparat penegak hokum dengan melakukan berbagai modus.

“ Memodifikasi kapal yang dibuat dilluar negeri dengan mengubah bentuk dan dokumen seolah olah menjadi kapal buatan dalam negeri dan modus pinjam izin dengan menggunakan dokumen izin penangkapan ikan milik kapal lain agar tetap dapat menangkap ikan,” ujar Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Setia Untung Arimuladi.
Hal itu disampaikan Kaban Diklat Kejaksaan RI Setia Untung Arimuladi di hadapan para peserta Diklat Terpadu Illegal Fishing beberapa waktu yang lalu,di Aula Sasana Adhikaryya,Badiklat Kejaksaan RI.

Selama ini penegakan Hukum Perikanan sering kesulitan mengumpulkan alat bukti karena keterbatasan kapasitas sumber daya manusia,keterbatasan teknologi pendetekteksian,dan pola kordinasi antara aparat penegak hokum yang belum padu. 

Menanggapi fenomena itu,Nanang Priyanto peerta Diklat Illegal Fishing Angkatan IV dari Pangkalan PSDKP Jakarta KKP RI merasa sangat membantu untuk menambah ilmu tindak pidana perikana dan kelautan dan dapat langsung beradaptasi dan bersinergi dengan aparat penegak hokum lainnya.
Nanang Peserta Diklat asal KKP-RI

“ Sangat menarik temen temen khususnya dari Kejaksaan dan Hakim,kalo kita kan penyidik,kalo penyidik kan hubungannya langsung dengan  kejaksaan,” ujar Nanang kepada media saat ditemui usai mengikuti pembelajaran Diklat Terpadu Illegal Fishing angkatan IV di Kampus A Gedung Satya Badan Diklat Kejaksaan RI,Jakarta,Sabtu ( 14/9/19 )

“Apalagi di daerah daerah yang ada perkara tindak pidana perikanan ,temen temen Jaksa ini terbuka pemikirannya bahwa sumber daya perikanan dan sumber daya kelautan ini luar biasa kalo dinilai secara ekonomis,bahwa kalo ada tindak pidana kita selamatkan secara sumber daya nilai ekonomisnya,” tambahnya.

Nanang menilai Pelatihan ini sangat membantu memahami cara cara menyidik dan melakukan penindakan,” Saya rasa bagus sekali ,kalo bisa forum forum sperti ini itu dilanjutkan supaya dalam hal pemahaman tindak pidana perikanan ini semakin kuat di aparat penegak hokum ini,” ujarnya.

Yang menarik  bagi Nanang  selama mengikuti Diklat ini adalah bisa langsung bersinergi antara aparat penegak hokum lainnya.”Secara keilmuan kami dari penyidik, pertama kita bisa bergaul bersama dengan temen temen dari Jaksa,Polisi,Hakim, TNI istilahnya ada kedekatan secara personil maka sinergitas itu akan terbentuk,” terangnya.

Nanang menilai selama berada di lingkungan lembaga Badiklat Kejaksaan RI sangat memuaskan dan berkesan mewah.

“ Badiklat bagus banget disini terpusat Badan Diklat nya,Kejaksaan bersatu dan mewah, sudah bagus dan sangat komplitlah gitu,baguslah kalo kata saya,yang membedakan disini kedisiplinannya bagus pergerakan pesertanya, itu sudah cukup memuaskan bagi kami di luar ( berada di Badiklat Kejaksaan –Red ),” pungkasnya.

Sementara hal senada juga disampaikan peserta yang berasal dari Dinas Hukum Armada II TNI-AL Harry Setyawan  “ Jujur minimal ilmu yang saya dapatkan dan terimakasih kerjasama dari rekan rekan Jaksa ,dari kepolisisan, dari KKP dari Hakim kita bisa kompak disini ( Badiklat –Red ) termasuk dari pematerinya, Alhamdulilah bisa kita terima materi Pendidkan,” kata Kapten TNI-AL.
Kapten TNI-AL,Hary Setyawan

Hary Setyawan mengaku sangat menyenangkan selama mengikuti Diklat bahkan ia akan mengikuti kembali jika ada panggilan lagi di Badiklat Kejaksaan RI.
“Saya disini sangat menyenangkan,saya bisa langsung beradaptasi dengan rekan-rekan disini dan sangat cocok bagi saya disini,manakala ada panggilan lagi untuk mengikuti lagi saya siap,” katanya sembari menyebut dirinya baru kali ini ikut Diklat Terpadu di Badiklat Kejaksaan RI.
Selain itu dia akui pelayanan yang diberikan Badiklat tidak diragukan lagi.

“ Pelayanan Badiklat Kejaksaan sangat baik,kami tidak ada yang meragukan semuanya terkesan bagus termasuk dari tempat tidurnya, dari cara makan sudah bagus ,” pungkas peserta satu satunya berasal dari kalangan TNI-AL yang berdinas di Dinas Hukum Armada II TNI-AL. ( Muzer )