Jaksa Agung RI,Burhanuddin menyampaikan sambutan pada Upacara Memperingati hari Anti Korupsi Sedunia |
JAKARTA-Jaksa Agung RI,Burhanuddin pimpin
upacara peringati Hari Anti Korupsi Sedunia,Upacara Peringatan Hari Anti
Korupsi Sedunia Tahun 2019 dengan tema "Bersama Melawan Korupsi,
Mewujudkan Indonesia Maju". Berlangsung di lapangan apel,Badan Diklat Kejaksaan
RI,Ragunan,Jakarta Senin ( 9/12/2019 ).
Upacara
peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di hadiri seluruh pejabat tinggi dan
jajaran Kejaksaan Agung,Badan Diklat,Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan seluruh
Kejari di lima wilayah DKI Jakarta,serta di ikuti pula 300 pelajar tingkat
Sekolah Menengah Atas ( SMA ) yang berasal dari DKI Jakarta,bertindak selaku
Komandan Upacara Kepala Bidang ( Kabid ) Kehumasan pada Pusat Penerangan
Hukum Kejaksaan Agung,Willy Ade Chaidir.
![]() |
Barisan pejabat eselon I pada Upacara Hari Anti Korupsi Sedunia |
Jaksa Agung
dalam kata sambutannya mengatakan,tema tersebut relevan untuk semakin
meneguhkan kembali komitmen dan tanggung jawab bersama untuk saling bahu
membahu dalam proses penegakan hukum pencegahan dan pemberantasan korupsi guna
memajukan Indonesia.
“Berangkat
dari pemahaman bahwa korupsi merupakan musuh bersama, maka sudah barang tentu
agenda pemberantasan korupsi harus merepresentasikan upaya yang melibatkan
partisipasi semua komponen bangsa,” ujarnya.
Dia
tegaskan,bahwa aparatur Kejaksaan terlebih sebagai garda terdepan yang memiliki
peran penting dan vital dalam penegakan hukum, maka sudah sepatutnya mendorong
dan menggerakkan setiap warga masyarakat dan komponen lainnya untuk menjadi
bagian dari gerakan moral dalam memerangi korupsi di level mana pun.
Masalahnya,Kejahatan
korupsi diakui tidak hanya sebagai masalah yang sangat kompleks, meluas, namun
juga bersifat sistemik. Fakta menunjukkan, seringkali korupsi tumbuh subur
sebagai bagian dari masifnya kekuasaan ekonomi, hukum, dan politik, dan bahkan
merupakan bagian dari sistem itu sendiri. Dengan sistem yang korup, tidak
jarang dalam praktiknya pula memaksa individu untuk melakukan korupsi.
“Fenomena
praktik korupsi yang melembaga ini nyaris merasuki seluruh sektor kehidupan dan
dilakukan secara berulang-ulang hingga merusak sendi-sendi perekonomian, serta
menghambat pembangunan nasional,”
Oleh karena
itu kata Burhanuddin, dalam hal penanggulangan korupsi ini tidak hanya
semata-mata diperlukan langkah-langkah pemberantasan yang bersifat sinergis,
komplementer, terintegrasi, dan proporsional, namun orientasi penanggulangannya
juga harus dapat memberikan solusi yang memberikan manfaat bagi perbaikan
sistem.
“Diperlukan
upaya indentifikasi, analisa, sekaligus pemetaan yang komprehensif terhadap
akar masalah dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, guna diformulasikan
langkah-langkah perbaikan. Sehingga kedepannya, potensi tindak pidana korupsi
dapat diantisipasi dan dicegah,”
Selain
persoalan korupsi sistemik tersebut, dalam perkembangannya, terdapat beberapa
persoalan penting yang harus kita waspadai bersama. Modus operandi untuk
melakukan kejahatan korupsi saat ini yang sudah sedemikian canggih, karena
telah memanfaatkan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh kondisi
tersebut, tentunya harus diimbangi dengan adanya kesiapan, kapasitas,
kapabilitas, dan kompetensi dari aparat penegak hukum Kejaksaan, serta didukung
pula dengan instrumen hukum yang memadai agar upaya pengungkapan kasus korupsi
dapat berjalan secara optimal dan kesadaran anti korupsi pada masyarakat dapat
terbentuk.
![]() |
Jaksa Agung RI Burhanuddin di dampingi Kaban Diklat Setia untung Arimuladi saat mengamati foto ( foto peresmian Adhyaksa Loka Ceger oleh Presiden SBY dan Presiden terpilih Jokowi ) di Museum Adhyksa |
Lebih lanjut
Jaksa Agung tegaskan,di tengah keseriusan kita untuk menanggulangi kejahatan
korupsi, terlebih dalam merealisasikan keinginan masyarakat akan Kejaksaan yang
lebih baik, harus diakui, saat ini masih saja kita menemukan oknum-oknum yang
tidak henti-hentinya melakukan tindakan tidak terpuji, sehingga memengaruhi
wibawa dan citra Kejaksaan secara keseluruhan.
“Saya
tegaskan bahwa saya tidak akan pernah menoleransi setiap bentuk perbuatan
tercela dan penyimpangan lainnya. Kita membutuhkan keteladanan kuat yang
dipelopori oleh hadirnya aparatur penegak hukum Kejaksaan yang memiliki
konsistensi dan integritas yang mumpuni dalam proses pemberantasan korupsi.,”
tegsa Burhanuddin.
![]() |
Jaksa Agung Burhanuddin di dampingi Kapuspenkum Kejagung Mukri saat Nobar Milenial Anti Korupsi |
Selesai
upacara Jaksa Agung RI didampingi Wakil Jaksa Agung,para Jaksa Agung Muda dan
Kaban Diklat serta staf ahli Jaksa Agung meninjua sarana dan prasarana di Badan
Diklat Kejaksaan,diantaranya Museum Adhykasa,Lapanngan Tembak,asrama
Adhi,kantin dan dilanjutkan nobar ( nonton bareng ) film pendek kisah Milenial Anti Korupsi,generasi mileninal anti
korupsi di Aula Sasana Adhika Karyya,Badiklat Kejaksaan RI. ( Muzer )
Tags
Badiklat