![]() |
Tegas dan terukur, dua orang peserta CPNS Badiklat menjalani hukuman push up saat mengikuti PBB yang dipandu oleh pelatih dari korps marinir, Senin (16/6/2025) |
JAKARTA – Suara aba-aba menggema di Lapangan Apel Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2025) pagi. Dengan lantang dan tegas, Peltu Marinir (Purn) Sariwarno memimpin jalannya pelatihan baris-berbaris (PBB) bagi puluhan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kejaksaan RI tahun 2024 yang ditempatkan di Badiklat.
“Hormat jalan, grak! Tegak, grak! Buka barisan, jalan! Hadap kiri, berhenti, grak!” teriak Sariwarno sambil memberi instruksi.
Pelatihan ini merupakan bagian dari pembentukan karakter dasar bagi para CPNS Kejaksaan yang tengah menjalani masa orientasi. Tujuannya bukan hanya untuk membentuk kedisiplinan, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab, jiwa korsa, serta kesiapan dalam menjalankan tugas-tugas protokoler.
Didampingi enam instruktur dari Korps Marinir Cilandak, Sariwarno melatih para CPNS dengan metode yang tegas namun membangun. Mereka dituntut untuk sigap, kompak, dan mampu mengikuti setiap aba-aba dengan presisi.
"CPNS Kejaksaan harus siap menjadi petugas upacara kapan pun dibutuhkan, termasuk sebagai pengibar bendera merah putih," ujar Sariwarno di sela latihan.
Pelatihan PBB dijadwalkan berlangsung selama satu minggu penuh. Tidak hanya baris-berbaris, para CPNS juga dilatih menjadi petugas upacara lengkap, mulai dari pemimpin barisan hingga pengibar bendera.
Pantauan di lokasi menunjukkan suasana latihan yang berlangsung intens dan disiplin tinggi. Setiap kesalahan gerakan langsung mendapat sanksi berupa push-up, sebagai bagian dari pembentukan mental dan fisik.
Usai pelatihan PBB, para CPNS dijadwalkan mengikuti sesi orientasi teknis seputar administrasi kejaksaan. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembekalan sebelum mereka benar benar menjalani tugasnya sebagai CPNS di Badiklat. (Muzer)