Kapusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan, Bambang Gunawan membuka Pelatihan Manajemen Resiko, Kamis (28/11/2024) |
JAKARTA- Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI menggelar Pelatihan Manajemen Risiko Angkatan I dan II Tahun 2024 yang berlangsung di kampus B Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Badiklat Kejaksaan RI, komplek Adhyaksa Loka, Ceger, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kejaksaan RI, Dr. Rudi Margono dalam kata sambutannya yang dibacakan Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan, Dr. Bambang Gunawan mengatakan Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan yang sangat penting dan strategis bagi Kejaksaan Republik Indonesia. “ Sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran besar dalam menegakkan hukum dan keadilan di negeri ini, Kejaksaan RI dihadapkan pada berbagai tantangan yang kian kompleks. Seiring dengan berkembangnya zaman, lingkungan kerja kita di kejaksaan juga berubah menjadi semakin dinamis, penuh ketidakpastian, dan dihadapkan pada berbagai potensi risiko yang harus dikelola dengan baik,” kata Kapusdiklat Mapim.
Menurutnya, Manajemen
risiko menjadi sangat penting dalam konteks ini. Sebuah lembaga hukum seperti
kejaksaan tidak hanya dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien, tetapi
juga harus mampu mengantisipasi dan mengelola berbagai risiko yang mungkin
muncul, baik itu dari faktor internal maupun eksternal. “ Risikorisiko ini bisa
datang dari berbagai aspek, termasuk ketidakpastian hukum, perubahan regulasi,
faktor keuangan, risiko reputasi, serta dinamika sosial dan politik yang
mempengaruhi lingkungan kerja kita,” ungkapnya.
Bambang
Gunawan menjelaskan, dalam dunia kerja di kejaksaan, risiko ini tidak hanya
berdampak pada aspek operasional atau teknis, tetapi juga pada aspek moral,
etik, dan bahkan integritas kelembagaan. “ Oleh karena itu, kemampuan kita
untuk mengenali, menilai, dan mengelola risiko bukanlah sebuah pilihan,
melainkan suatu keharusan,” tuturnya.
“ Manajemen
risiko yang baik tidak hanya membantu kita menjaga profesionalisme dan kualitas
kinerja, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap lembaga kejaksaan
sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum di indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut
Bambang kembali menegaskan bahwa Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para
peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi,
menilai, serta mengelola risiko secara efektif. “ Dengan bimbingan dari para widyaiswara
dan tenaga pengajar yang berpengalaman, saudara akan mempelajari konsep dasar
manajemen risiko, pendekatan-pendekatan yang digunakan, serta teknik-teknik
yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi,” paparnya.
“ Kami
harapkan bahwa melalui pelatihan ini, saudara akan lebih mampu mengantisipasi
serta memitigasi risiko-risiko yang dihadapi, baik dalam skala individu, tim,
maupun organisasi. Tak lupa, kami juga berharap agar saudara-saudara bisa memanfaatkan
kesempatan ini untuk berdiskusi secara aktif, baik dengan para fasilitator
maupun sesama peserta. Pelatihan ini adalah momen bagi kita untuk saling
berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi,” jelasnya.
Bambang
mengungkapkan setiap pengalaman unik yang dimiliki dalam menghadapi risiko di
lapangan, dan pengalaman tersebut adalah aset berharga yang bisa menjadi bahan pembelajaran
bersama. Mari jadikan forum ini sebagai tempat untuk saling menginspirasi,
menguatkan, dan membangun kapasitas secara kolektif.
Kejaksaan Republik
Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam upaya menjaga ketertiban,
keadilan, dan penegakan hukum di negeri ini.
“Setiap kita
di sini adalah bagian dari sebuah rantai yang saling terhubung, dan setiap
rantai ini memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan dan keberhasilan
misi kejaksaan. Melalui pelatihan ini, marilah kita tingkatkan kesiapan diri kita
untuk menghadapi tantangan yang ada, khususnya dengan cara mengelola risiko
secara lebih profesional dan terstruktur,” bebernya.
Kabadiklat melalui
Kapus Mapim menyatakan semua tentu paham bahwa masyarakat memiliki harapan
tinggi terhadap Kejaksaan Ri dalam menegakkan hukum yang adil dan
berintegritas. Setiap langkah dalam menjalankan tugas tentu memiliki
konsekuensi, baik positif maupun negatif.
“ Dengan
manajemen risiko yang baik, kita dapat lebih siap untuk menghadapi konsekuensi
tersebut dan mengambil langkah mitigasi yang tepat. Melalui pelatihan ini, saya
berharap saudara-saudara mampu membangun budaya manajemen risiko yang kuat di lingkungan
kerja masing-masing,” tandasnya. (Muzer)