JAKARTA- Jaksa Agung Burhanuddin beserta jajaran di Kejaksaan Agung menyumbang hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 H / 2023 M sebanyak 33 ekor sapi dan 3 ekor kambing.
Jaksa Agung Burhanuddin dalam acara penyerahan hewan qurban kepada panitia di halaman depan gedung utama Kejagung, Selasa ( 27/6/2023) menyampaikan bahwa Idul Adha atau Idul Qurban merupakan perwujudan dari makna pengorbanan, dengan cara mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala melalui mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Dikatakan Perintah kurban diturunkan dalam Al Kautsar ayat 2 “Fasholli Lirobbika Wanhar”, yang artinya “Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah”. Secara syari’at, kurban adalah menyembelih hewan ternak yang memenuhi syarat tertentu sebagai bagian dari syiar Islam.
Selanjutnya Jaksa Agung menyampaikan Idul Adha mengandung pesan-pesan mulia berupa nilai pengorbanan dan kemanusiaan yang bersifat universal.
" Momen ini juga sebagai bentuk takzim kita dalam mewarisi keteladanan dari Nabi Mulia, Nabi Ibrahim Alaihissalam," tuturnya.
Jaksa Agung menuturkan bahwa dari beliau, kita diajarkan betapa pentingnya mempertahankan dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
" Dengan meneladani keikhlasan dan kepasrahan berkurban tanpa keraguan demi menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata’ala," katanya.
Atas dasar keteladanan tersebut, setidaknya terdapat tiga makna penting peringatan Idul Adha yaitu:Pertama, makna berkurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT;
Kedua, dengan berkurban, manusia diajarkan untuk saling berbagi dengan sesama;dan Ketiga, dengan berkurban, keikhlasan dari manusia diuji terutama dari sifat rakus dan tamak akan harta dunia yang mereka senangi.
Jaksa Agung menjelaskan bahwa penyembelihan hewan kurban tidak semata sebagai ritual simbolik belaka untuk menggugurkan kewajiban bagi yang mampu, guna berbagi daging hewan kurban kepada orang-orang yang berhak.
“Lebih dari itu, penyembelihan hewan kurban ini harus dimaknai untuk meningkatkan soliditas dan solidaritas, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, khususnya bagi sesama insan Adhyaksa, dengan meningkatkan jiwa korsa untuk kebaikan dan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, khususnya dalam mewujudkan keadilan di tengah masyarakat,” ujar Jaksa Agung.
Selain itu, Jaksa Agung menyampaikan pesan moral yang sangat substansial dalam memaknai momen Idul Adha ini, yakni tidak adanya perbedaan status diantara sesama manusia karena semua manusia di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala adalah sama.
" Kita harus menghilangkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin," pesannya.
Mengakhiri sambutannya, Jaksa Agung berpesan agar segenap umat Islam yang ada di Kejaksaan Republik Indonesia untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sekaligus menumbuhkan rasa rela berkorban untuk bangsa dan negara, khususnya bagi institusi Kejaksaan Republik Indonesia.
( Muzer)