JAKARTA- Badan Pendidikan dan Pelatihan ( Badiklat )
Kejaksaan RI bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
menggelar simulasi dan pelatihan serta penanggulangan pemadaman kebakaran,
simulasi berlangsung di lapangan apel Badiklat Kejaksaan RI, Ragunan-Jakarta, Sabtu
( 23/10/2021 ) Simulasi dan pelatihan ini diikuti sebanyak kurang lebih 100
orang yang terdiri dari dari sejumlah pegawai Badiklat, Keamanan Dalam (Kamda),
Satuan Pengaman ( Satpam ) dan Cleaning Service ( Pekerja outsourcing )
Badiklat Kejaksaan RI Ragunan dan Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan di Ceger
Jakarta Timur serta seluruh peserta PPPJ Angkatan 78, dengan menerapka protokol
kesehatan.
Adapun simulasi ini akan mempraktekan dengan menggunakan Apar ( Alat pemadaman kebakaran ringan), dengan cara tradisional menggunakan karung goni dan dengan air hidran yang disemprotkan ke sasaran api.
Simulasi pelatihan penanggulangan dan pemadaman kebakaran
disaksikan langsung oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Tony Spontana dengan
didampingi Sesbadiklat Jaya Kesuma. Pada kesempatan ini Jaya Kesuma mengatakan
kegiatan simulasi ini digelar sebagai upaya membekali diri dalam menghadapi
musibah kebakaran, dan juga memberikan pengetahuan bagi peserta PPPJ dalam
rangka menghadapi situasional.
“ Simulasi penanggulangan dan pemadaman kebakaran ini lebih lebih pada melatih diri, kita biasakan mengenal insiden suatu saat akan meninpa kita. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badiklat tujuannya adalah melatih kita semuanya membiasakan diri menghadapi khususnya kebakaran, kemudian juga sengaja mendidik untuk memberikan pengetahuan kepada adik adik PPPJ agar nantinya begitu mereka kembali ke daerah masing masing sudah mempunyai pengetahuan yang mungkin bekal bagi mereka dalam rangka menghadapi situasional, bisa saja menghadapi demo di lingkungan satkernya,” kata Jaya Kesuma saat memberikan sambutan pembukaan simulasi.
Kemudian prasarana yang disajikan pada hari ini kata Jaya, adalah
alat pemadam milik Kejaksaan ( Badiklat ),” Alhamdulialh ini adalah pemadam
kebakaran kita semua yang akan disimulasikan, mengingat sesaat lagi masa
berlakunya alat alat tersebut akan berakhir, tahun 2022 akan kita remajakan
kembali sehingga pada keempatan ini kita coba untuk digunakan dalam rangka
simulasi,” ungkapnya.
Dalam simulasi kali ini Badiklat menghadirkan instruktur dari
satuan pengaman internal Kejaksaan dan instruktur dari Dinas Damkar jakarta
Selatan. “Yang kita sajikan atau yang akan menampilkan pengetahuannya (
simulasi ) dari satuan pengaman internal Kejaksaan yaitu BASS dengan didampingi
Instruktur dari Suku Dinas Kebakaran Jakarta Selatan,” jelas Jaya.
Kemudian simulasi dimulai dengan instruktur yang bernama Edi Zunaidi memberikan pemaparan bagaimana cara menanggulangi bencana musibah kebakaran khususnya pada musim panas atau kemarau.
Simulasi diawali dengan menggunakan tabung LPG atau yang
biasa disebut tabung melon ( 3 kg ) yang dapat ditanggulangi dengan tindakan
preventif.
Menurutnya kebakaran terjadi akibat unsur kelalaian, lalu
ketidak pahaman tentang tatacara pemasangan tabung LPG maupun kebocoran, dia
memaparkan kebocoran dan kegagalan insiden kebakaran di tabung LPG, yang ada di
lingkungan Badiklat seperti kantin, pantri atau rumah tinggal, apa bila terjadi
kebocoran ataupun kegagalan tabung dapat mendeteksi dengan mencium bau.
Serta dilanjutkan simulasi dan pengenalan alat – alat jenis
APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Air Hidran yang digunakan saat terjadinya
kebakaran dan bagaimana sikap yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran
dan bagaimana cara memadamkan api yang benar. ( Muzer )