JAKARTA - Jaksa Agung Muda Intelijen ( Jam Intel ) Kejaksaan Agung menegaskan,kepada seluruh jajaran Bidang Intelijen untuk selalu mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki sehingga dapat melaksanakan perannya secara sungguh-sungguh sebagai mata dan telinga pimpinan yang tajam, akurat, dan tepercaya sehingga pimpinan senantiasa “well informed”.
Hal itu disampaikan Jam Intel Dr.Sunarta dalam Kunjungan kerjanya secara virtual kepada para Kepala Kejaksaan Tinggi dan Asisten Intelijen beserta jajarannya, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kepala Seksi Intelijen beserta jajarannya, serta Kepala Cabang Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia dari ruang kerja atau dari kantor masing-masing.
Dalam kesempatan ini Jam Intel Dr. Sunarta, SH. MH. didampingi Plt. Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen, Para Direktur pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Kepala Pusat Penerangan Hukum, beberapa Koordinator pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen.
Kunjungan kerja Jam Intel secara virtual tahun 2021 berlangsung dari Media Center Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Kebayoran Baru Jakarta Selatan,Selasa ( 6/4/2021)
Kunjungan kerja virtual ini dilakukan secara khusus untuk me-refresh kembali tugas-tugas dan wewenang di bidang Intelijen yang semakin esensial dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang dihadapi lembaga maupun negara terutama di bidang penegakan hukum.
Dalam kunjungan kerja tersebut,Jam Intel menuturkan agar dapat memberikan dukungan secara efektif, jajaran Inteljen sudah seharusnya memiliki kemampuan untuk menyelami dan memahami setiap bentuk tantangan tugas yang dihadapi oleh masing-masing bidang dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Disamping itu guna menghadapi serta mengantisipasi dinamika ancaman, dengan berkembangnya berbagai varian baru kejahatan seiring perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, "maka sudah menjadi keharusan bagi aparat intelijen untuk senantiasa mengembangkan kompetensi sehingga mampu menyesuaikan diri dan berperan aktif dalam menghadapi perubahan yang ada," ujarnya.
Dengan mempertimbangkan dinamika serta kecenderungan eskalasi ancaman aktual yang multidimensional sehingga berpengaruh terhadap situasi dan kondisi IPOLEKSOSBUDHANKAM, maka kebutuhan aparat Intelijen yang unggul menjadi sangat relevan.
Selanjutnya kunjungan kerja ini merupakan kegiatan pimpinan secara langsung yang dimaksudkan untuk dapat memberikan pengarahan yang bersifat evaluatif terhadap unit-unit kerja kejaksaan, "Sehingga target-target kinerja yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai sesuai rencana," terangnya.
Jam Intel kepada seluruh jajarannya minta untuk mengumpumpulkan dan dalami data maupun informasi yang ditemukan, untuk kemudian diolah, dianalisa sehingga menjadi dasar pengambilan keputusan sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi ancaman, gangguan, hambatan, sekaligus tantangan yang dapat mengganggu, bahkan menggagalkan pelaksanaan tugas dan pencapaian visi misi Kejaksaan.
Jaksa Agung Muda Intelijen mengajak seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk mengembalikan public trust (kepercayaan masyarakat) dengan cara memperbaiki etos kerja (bekerja dengan baik dan jangan menunda-nunda pekerjaan) serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Kondisi sudah berubah mari kita tinggalkan paradigma lama dan beralih pada paradigma baru dalam penegakan hukum, jangan sampai karena tindakan satu oknum yang tidak bertanggung jawab mempengaruhi citra yang sudah mulai kembali baik pada institusi kita kejaksaan," tutupnya. ( Muzer )