Adhyaksa Foto Indonesia

Momen HBA ke 60,Kejati Sulsel Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Korban Banjir Bandang di Masamba




MAKASSAR-Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan ( Kajati Sulsel ) Dr.Firdaus Dewilmar bersama unsur Forkopimda Sulsel mengunjungi lokasi bencana alam, banjir bandang  yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara pada 13 Juli 2020 lalu.

Kajati Sulsel bersama rombongan Forkopimda,  mengunjungi lokasi banjir bandang dengan menggunakan Hely Super Puma Milik TNI AU No H1213  dengan Copilot Mayor Penerbang Nugroho dan Kapten penerbang Rian,Rabu ( 16/7/2020 )

Kunjungan Kajati Sulsel ke lokasi banjir dalam rangka penyerahan bantuan kepada perwakilan masyarakat yang terkena dampak banjir bandang.

Bersama Ikatan Adhyaksa Dharma Karini (IAD), Kejati Sulsel menyalurkan bantuan logistik dan uang tunai guna meringankan beban antarsesama para korban terdampak bencana banjir Masamba.

“Semoga ini menjadi bakti untuk negeri. Adhyaksa peduli  kemanusian di tengah pandemi covid 19 semoga bisa meringankan beban saudara saudari kita yang terdampak bencana banjir di Luwu Utara,” ujar Kajati Sulsel, Firdaus Dewilmar melalui Kasi Penkum Idil di hubungi melalui saluran internet, Jumat ( 17/7/2020 )

Kajati menyebut,kondisi Masamba cukup memprihatinkan akibat bencana banjir disertai lumpur. Korban berjatuhan, ratusan rumah terendam dan rusak.

“Masamba butuh kepedulian bersama,” imbuh Firdaus Dewilmar

Kemudian dilanjutkan kunjungan Kajati bersama rombongan Forkopimda Sulsel meninjau langsung ke sejumlah rumah dan fasilitas yang rusak, tempat pengungsian dan  beberapa posko penanganan darurat bencana alam banjir bandang di Kab. Luwu Utara.


Banjir bandang terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Bencana ini terjadi pada terjadi Senin malam, 13 Juli 2020, di suasana pandemi Covid-19. Saat ini jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.

Sebagaimana di laporkan bahwa bencana bandang mengakibatkan ribuan warga Lutra asal enam kecamatan menjadi korban terdampak atas bencana banjir bandang tersebut.

Sekira 15 ribuan warga diungsikan sementara, diketahui korban meninggal dunia sebanyak 19 orang. BPPD Lutra mencatatkan sebanyak 23 warga yang dilaporkan hilang, masih dalam upaya pencarian.( Muzer)


Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال