JAKARTA- Jaksa Agung RI
HM.Prasetyo mengaskan memasuki usia yang ke-26, Persatuan Jaksa Indoinesia (
PJI ) sebagai sebuah organisasi profesi wadah pengabdian para Jaksa,
alhamdulillah tidak sedikit rasanya PJI telah melakukan berbagai upaya yang
ditorehkan para anggotanya, mengukir rekam jejak dan prestasi keberhasilan atas
ditegakkannya hukum ditanah air tercinta.
“ Karena sebagai
sebuah profesi yang menjadi wadah berkumpulnya seluruh Jaksa pada hakekatnya
juga merupakan ladang untuk memupuk dan memperkuat serta menyuburkan jiwa korsa
yang sangat diperlukan bagi terciptanya semangat bersama membangun soliditas,
menjaga integritas dan kesadaran menebar kebaikan,” kata Prasetyo saat
menyampaikan kata sambutannya pada Apel Peringatan HUT-PJI ke-26 di Lapangan
Apel Badiklat Kejaksaan RI,Jakarta,Senin ( 17/6/19 ) HUT- PJI Tahun 2019 dengan
tema “Kokohkan
Soliditas Untuk Pelayanan Terbaik Bagi Negeri”, di hadiri segenap
pejabat utama Kejaksaan Agung di antaranya wakil Jaksa Agung,para Jaksa Agung
Muda dan Kaban Diklat,para Staf Ahli,seluruh pejabat eselon II,III para Jaksa
Fungsional dan Jaksa yang bertugas di luar Kejaksaan, para pegawai tata usaha
Kejagung,Badiklat,Kejati DKI dan Kejari seluruh wilayah DKI Jakarta serta
sejumlah mantan pejabat utama dan pejabat dari Komisi Kejaksaan.
Jaksa Agung melanjutkan, dengan bekal keterpaduan
dan keharmonisan dalam sebuah jalinan yang kuat itulah penegakan hukum yang
memancarkan sinar keadilan yang berkepastian dan memberikan manfaat bagi
masyarakat yang mendambakannya tidak lagi hanya akan tinggal dalam angan dan
impian, namun benar-benar akan mampu dihadirkan menjadi sebuah kenyataan.
Dengan demikian kata nya, maka tidak ada
pilihan lain bagi PJI beserta segenap anggotanya dari saat kesaat secara dan
berkelanjutan, perlu memantapkan tekad, mengerahkan seluruh potensi dan sumber
daya organisasi yang dimilikinya, untuk berbuat apa yang terbaik yang dapat
dilakukan demi menjaga dan mendukung eksistensi lembaga Kejaksaan RI tempat
pengabdian bagi para anggotanya.
“Agar menjadi semakin baik, kuat dan terhormat
karena kinerja dan prestasinya yang membanggakan,” ujarnya.
Prasetyo tegaskan,terlebih didalam perjalanan
praktek penegakan hukum yang menjadi tanggung jawab utama Kejaksaan sekarang
ini dan dimungkinkan masih akan terjadi dimasa-masa mendatang tidaklah semakin
sederhana dan mudah. Tergambar dengan adanya berbagai perbuatan kriminal yang
terjadi sebagai sebuah ekses yang menyertai praktek kehidupan berdemokrasi di
negara kita yang cenderung belum menemukan jati diri yang sesungguhnya.
Sejalan dengan itu, maka keberadaan PJI diharapkan
mampu mendorong meningkatkan kapasitas para Jaksa anggotanya agar menjadi
penegak hukum yang didalam mengemban tugas dan kewenangannya selalu
mengutamakan integritas, kompetensi dan kapabilitas, selain perlunya pula
dilakukan secara terus menerus upaya pengayaan pengetahuan dan wawasan untuk
melengkapi kemampuan dan profesionalitas dirinya.
“ Figur-figur insan
Adhyaksa seperti itulah yang kita yakini akan mampu memiliki performa dan sosok
yang benar-benar mumpuni, memiliki kemampuan prima yang akan mampu
memprediksi,” ujar Prasetyo.
Dalam kesempatan ini usai memimpin Apel HUT-PJI
ke-26,Jaksa Agung di dampingi Wakil Jaksa Agung,para Jaksa Agung Muda,Kaban
Diklat / Ketum PJI meresmikan Patung Dewi Keadilan sebagai symbol penegak hokum
di Badiklat persembahan PJI untuk
Kejaksaan RI,acara di lanjutkan dengan potong tumpeng atas syukuran PJI.( Muzer )
Tags
Badiklat