Kepala Kejaksaan Saint Petersberg Litvinenko Sergey
Ivanovich turut berduka atas bencana gempa bumi dan tsunami yang menewaskan
ribuan jiwa di Indonesia. Namun ungkapan belasungkawa itu tidak mengurangi rasa
senangnya atas kunjungan Jaksa Agung RI H.M. Prasetyo dan rombongan di
Kejaksaan Saint Petersburg. “Saya meyakini kunjungan Jaksa Agung Prasetyo dapat
memastikan terciptanya keamanan dan ketenteraman masyarakat”, kata Ivanovich
mengawali sambutannya.
Dalam pertemuan bilateral antara
Kejaksaan RI dan Kejaksaan Saint Petersburg itu, Ivanovich berpandangan bahwa
dengan begitu luasnya tugas dan wewenang kejaksaan tidak hanya untuk memastikan
agar ditaatinya hukum dan perundangan-undangan, melainkan yang tidak kalah
pentingya lagi adalah mampu melindungi masyarakat dari kejahatan. Dengan
demikian semuanya berjalan secara teratur, sehingga warga masyarakat dapat
melakukan transaksi ekonomi maupun berbagai aktivitas lainnya. Terlebih lagi
dengan kondisi geogerafis Saint Petersburg sebagai pintu gerbang masuknya
barang-barang terutama dari Negara-Negara Eropa Timur, maka kerjasama hukum
antara Kejaksaan RI dan Kejaksaan Saint Petersburg memiliki arti penting dan
strategis.
Atas keinginan dan harapan tersebut,
Jaksa Agung RI menyatakan perlunya memperluas kerjasama dan koordinasi satu
sama lain yang saling menguntungkan, adil dan berimbang, temasuk dengan membuka
kemungkinan pertukaran jaksa dan praktik terbaik (best practices) penegakan
hukum antara kedua negara. Penguatan kerjasama itu sangat dimungkinkan, karena
sebagaima doktrin di Indonesia dan juga di berbagai negara bahwa Jaksa adalah
satu dan tidak terpisahkan, sehingga akan semakin memudahkan dalam memberantas
kejahatan narkotika, terorisme dan ekstrimisme, korupsi, money laundering serta
berbagai kejahatan transnasional lainnya.
“Rasanya kita semua sepakat
menetapkan darurat narkoba, mengingat betapa begitu berbahayanya kejahatan
narkoba yang tidak hanya memakan korban jiwa, tapi juga dapat membunuh
keberlangsungan generasi penerus harapan bangsa,” kata Prasetyo di dampingi
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Dr.Norochmad,Kepala Badan Diklat Kejaksaan Setia
Untung Arimuladi dan Asisten Umum Jaksa Agung Dr.Asep.
Oleh karenanya, “kita sama-sama prihatin dan
menjadikan penyalahgunaan narkoba sebagai kejahatan serius, yang pada saat
bersamaan harus bertindak tanpa kompromi serta menegakan hukum secara tegas dan
keras, meskipun banyaknya tantangan yang dihadapi termasuk masih adanya
pihak-pihak yang menentang pelaksanaan hukuman mati terhadap gembong narkoba,”
sambung Prasetyo.
Lebih lanjut, Jaksa Agung RI H.M.
Prasetyo juga mengingatkan adanya perubahan paradigma ISIS, seiring dengan
kalahnya mereka di Syuriah. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan membuat
kerusuhan dan kekacauan di berbagai tempat, termasuk di Saint Petersburg dan
Indonesia, yang harus diwaspadai dan diantisipasi secara bersama-sama.
Dalam pertemuan yang berlangsung
pada tanggal 4 Oktober 2018 tersebut, Jaksa Agung RI juga memaparkan berbagai
langkah kebijakan dan inovasi dalam penegakan hukum yang tidak semata-mata
tertuju pada aspek represif penindakan, melainkan juga melakukan pendampingan
dan pengawalan terhadap pelaksanaan pembangunan, sehingga hasil-hasilnya akan
segera dinikmati oleh masyakat.
“Apa yang kami lakukan, telah
mendapatkan dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, antara lain dengan
berhasil mengawal pembangunan venue-venue olah raga, sehingga kami dapat sukses
menyelanggarajan ASIAN GAMES 2018”, kata Prasetyo
Kejaksaan RI juga telah melakukan
berbagai kegiatan sosial melalui operasi katarak gratis di berbagai tempat,
yang kesemuanya itu dimaksudkan untuk semakin mendekatkan diri dengan
masyarakat serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum warga negara.
Menanggapi paparan itu, Kepala
Kejaksaan Saint Petersburg beserta jajaran sangat kagum dan mengapresiasi
langkah-langkah yang telah dilakukan Kejksaan RI. “Saya memandang adanya masa
depan untuk sistem kejaksaan, atas kinerja Jaksa Agung Prasetyo yang tidak
hanya melakukan penegakan hukum dan memastikan ditaatinya hukum, tetapi juga
telah bekontribusi positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Pertemuan bilateral yang penuh
suasana keakraban, kehangatan dan persaudaran itu, diakhiri dengan foto bersama
dan saling menukar cindera mata yang menjadi ciri khas masing-masing negara.
“Kami sekitar 16 jam terbang dari Indonesia, memang agak sedikit lelah, namun merasa
terobati dengan begitu hangatnya penerimaan dan penyambutan dari jajaran
Kejaksaan Saint Petersburg ini,” tukas Prasetyo yang diikuti tepuk tangan
Kepala Kejaksaan Ivanovich.
Area lampiran.( Rls/Zer )
Tags
Kejagung