![]() |
Anak Didik SMP Kemala Bhayangkari 3 Jakarta Selatan Ikut Ramaikan Festival Panahan Nasional. |
JAKARTA – Tiga siswa dari SMP Kemala Bhayangkari 3 Jakarta Selatan turut ambil bagian dalam ajang lomba panahan yang digelar di Plaza Arrazza, tepat di depan pintu lobby Al-Rozak Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9/2025).
![]() |
Semarak Hari Olahraga Nasional, Siswa SMP Kemala Bhayangkari 3 Ikut Lomba Panahan Istiqlal |
Lomba tingkat Nasional ini merupakan bagian dari Amastiq Open 2025 yang diselenggarakan Astery Masjid Istiqlal (Amastiq) dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional sekaligus menyemarakkan Armi Sport and Culture Festival 2025.
Panitia penyelenggara, Adin, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA, hingga kategori umum.
“Lomba ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu hingga Minggu. Peserta tidak hanya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga datang dari luar Pulau Jawa,” ujar Adin saat ditemui wartawan di lokasi acara.
![]() |
Tiga Siswa SMP Kemala Bhayangkari 3 Jakarta Selatan Ikuti Lomba Panahan di Masjid Istiqlal |
Dari SMP Kemala Bhayangkari 3 Jakarta Selatan, ada tiga siswa yang turun di kategori SMP, yaitu M. Adhyaksa Fabiano TM (kelas 8B), Nursiti Khadijah (kelas 8C), dan Fahri (kelas 8B). Ketiganya tampil dengan penuh semangat di bawah arahan dan pendampingan Coach Firman dari Legacy Archery Club, klub yang secara rutin melatih para siswa di sekolah tersebut.
Firman menjelaskan bahwa dalam lomba panahan, poin tertinggi diraih jika anak panah mengenai titik kuning di tengah papan sasaran.
“Perkenaan semakin mendekati titik tengah nilainya akan lebih tinggi. Lingkaran merah bernilai 8, kuning bernilai 10, sedangkan tepat di kuning tengah bisa mendapatkan poin tambahan,” jelas Firman sambil mendampingi para peserta di arena.
Sementara itu, Ketua Panahan Nasional Indonesia Jakarta Pusat, Al-Zarkasih, dalam sambutannya menyebut bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba, melainkan juga ajang pembuktian diri bagi para atlet atas hasil latihan yang telah mereka jalani.
“Sejauh mana para atlet mampu menguasai seluruh teknik panahan akan terlihat dari hasil yang diperoleh di lapangan. Selain itu, event ini juga menjadi sarana silaturahmi antar-pemanah, pelatih, ofisial, serta klub-klub panahan, baik dari Jakarta, Palembang, maupun Pamanukan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas selama bertanding.
“Panahan adalah cabang olahraga yang penuh konsentrasi dan tidak mudah dikondisikan. Semua kembali kepada atlet yang memanah. Karena itu, bertandinglah dengan sportif, junjung tinggi kejujuran, dan jadikan setiap anak panah yang meluncur sebagai cerminan dari kerja keras,” pesan Al-Zarkasih.
Di sisi lain, orang tua dari ketiga siswa SMP Kemala Bhayangkari 3 yang hadir langsung di arena berharap anak-anak mereka dapat tampil maksimal dan meraih prestasi.
“Kami tentu berharap mereka bisa membawa pulang juara. Namun yang terpenting, mereka sudah berani tampil dan mendapatkan pengalaman berharga di ajang sebesar ini,” kata salah satu orang tua peserta.
Lomba panahan Amastiq Open 2025 mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Selain menjadi wadah pengembangan bakat dan prestasi, kegiatan ini juga menjadi momentum mempererat persaudaraan di antara komunitas panahan dari berbagai daerah di Indonesia. (Muzer)