Adhyaksa Foto Indonesia

Aksi Dramatis, Tim Damkar Badiklat Kejaksaan Evakuasi Sarang Lebah di Puncak Gedung Asrama

 

 


 

Tim Damkar Badiklat Kejaksaan RI Sukses Musnahkan Sarang Lebah di Puncak Gedung Asrama Adhi. 


JAKARTA – Tim Regu Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI berhasil mengevakuasi serta memusnahkan sarang lebah yang bersarang di puncak Gedung Adhi, asrama peserta Diklat. Kehadiran lebah tersebut sempat mengganggu kenyamanan pegawai, terutama peserta pelatihan yang sedang menjalani program pendidikan dan pelatihan.

Malam Hari, Tim Damkar Badiklat Kejaksaan Sukses Amankan Sarang Lebah dari Gedung Adhi


Aksi pemusnahan dilakukan pada malam hari tepatnya pada Selasa, 15 Juli 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, demi menghindari potensi gangguan terhadap peserta Diklat yang masih beraktivitas. “Kemudian kita survei ke lokasi, lihat posisinya di mana, ternyata letaknya di atas. Lalu kita koordinasi dengan balai rakyat, tim rescue kita di Pasar Minggu. Malam itu kompi B yang sedang berjaga, kemudian kita eksekusi,” ujar Dhani, Kepala Regu Pos Damkar Badiklat Kejaksaan RI saat ditemui Rabu (30/7/2025).


Proses penanganan melibatkan delapan personel, terdiri dari empat anggota Pos Damkar Badiklat Kejaksaan dan empat personel tim rescue Pasar Minggu. Dengan teknik khusus menggunakan tali temali dan rangkaian tangga, pemusnahan dilakukan dengan metode raflling karena posisi sarang berada di titik tertinggi gedung.

Menurut Dhani, operasi ini cukup menantang karena dilakukan di malam hari dan membutuhkan kehati-hatian ekstra. “Rintangannya itu posisi sarang di titik tertinggi. Kita harus bikin rangkaian tangga, kemudian rafling. Pemusnahan ini makan waktu sekitar 30 menit,” jelasnya.

Menariknya, atas arahan Kepala Sub Bagian Umum Badiklat Kejaksaan RI, Wisnu Prabanggoro, sarang lebah tidak dihancurkan melainkan diamankan secara utuh karena diyakini dapat dimanfaatkan sebagai bahan terapi.

Meski ada madu di dalam sarang, jumlahnya tidak banyak. “Kalau pertama dulu madunya lumayan banyak. Yang sekarang agak lembab karena sering hujan, jadi lebahnya juga tidak terlalu banyak,” tambahnya.

Untuk mencegah lebah kembali, bekas sarang yang menempel kemudian dibaluri oli. Dhani juga menjelaskan bahwa jenis serangga yang ditangani bukan tawon vespa (tawon das) yang terkenal agresif, melainkan lebah hitam besar yang juga menghasilkan madu.

“Bukan tawon das, ini lebah hitam. Memang besar, ada madunya, mirip yang biasa ditemui di Kalimantan,” ujarnya.

Aksi dramatis penanganan pemusnahan sarang lebah ini bukan kali pertama dilakukan tim Damkar Badiklat Kejaksaan. Tahun sebelumnya, operasi serupa juga pernah dilakukan untuk menjaga kenyamanan para peserta Diklat yang menginap di asrama. (Muzer)

 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال