JAKARTA- Ratusan mahasiswa jurusan Fakultas Hukum dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia berkumpul di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Jakarta, Jumat (13/12/2024). Kehadiran ratusan mahasiswa di Badiklat Kejaksaan RI dalam rangka mengikuti National Moot Court Competition (NMCC) Piala Jaksa Agung VIII bertema “Menuju Indonesia Merdeka Tanpa Korupsi dan Gratifikasi Melalui Pemerintahan yang Berintegritas, Berkeadilan, dan Transparan Guna Terwujudnya Indonesia Tanpa Korupsi” diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Pancasila, yang berlangsung pada 13 - 16 Desember 2024 di Badiklat Kejaksaan RI bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa dan FH Universitas Pancasila.
National Moot Court Competition (NMCC) Piala Jaksa Agung
VIII yang berlangsung di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik
Indonesia di buka secara resmi oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
(Kabadiklat) Kejaksaan RI, Rudji Margono ditandai dengan pemukulan gong
didampingi Dekan Fakultas Hukum UP Edi Pratomo pada Jumat (13/12/2024).
Mewakili Jaksa Agung, Kabadiklat Rudi Margono mengatakan
kegiatan NMCC merupakan usaha bersama dalam membangun kecerdasan sekaligus
mempraktikan teori yang telah didapat saat di perkuliahan oleh mahasiswa hukum.
“Kegiatan ini diharapkan memunculkan inovasi-inovasi baru
dari bidang hukum maupun menemukan penemuan hukum baru dalam persidangan,” ujar
Rudi dalam sambutannya, Jumat (13/12/2024).
Inovasi yang dimaksud Rudi adalah persidangan yang subjek
hukumnya perorangan. Boleh jadi, ke depannya dapat berubah menjadi subjek
hukumnya korporasi. Selain itu, persidangan yang dihadirkan biasanya mengenai
hukum acara pidana. Ke depannya akan dimungkinkan untuk persidangan tipikor,
persidangan perdata, persidangan tata usaha negara, hingga persidangan Mahkamah
Konstitusi.
Piala bergilir NMCC Piala Jaksa Agung VIII juga
diharapkannya bukan hanya sebagai simbol, melainkan memberikan nilai kompetisi
yang dapat dijaga untuk dapat dipertahankan.
Piala bergilir tersebut sangat prestisius karena pemenangnya dipilih
setiap dua tahun sekali.
“Untuk keberlanjutan ilmu hukum, kami juga berharap setelah
kegiatan ini para peserta dapat berkontribusi untuk sebanyak-banyaknya
menghasilkan penulisan karya ilmiah, karena pendidikan adalah investasi
bangsa,” katanya.
Melalui simulasi peradilan semu yang disusun berdasarkan
standar nyata, kegiatan ini tidak hanya menguji kecakapan teknis para peserta,
tetapi juga menanamkan nilai-nilai integritas, keadilan, dan transparansi
sebagai upaya mendukung Indonesia yang bebas dari korupsi.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FH Uuniversitas Pancasila,
Prof Eddy Pratomo mengungkapkan rasa bangganya atas penyelenggaraan NMCC Piala
Jaksa Agung yang telah dilaksanakan kedelapan kalinya ini. Hal ini menurutnya
sebagai tanda bahwa pelaksanaan NMCC Piala Jaksa Agung menghasilkan banyak
pencapaian berupa ahli hukum baru dan diharapkan dapat menjadi penegak hukum
yang berintegritas dan anti korupsi. (Muzer)