Adhyaksa Foto Indonesia

Kaban Diklat dan Jajarannya Peringati Hari Pahlawan Ke-73 di Lapangan Apel Badiklat Kejaksaan RI


JAKARTA- Kepala Badan Pendidikan dan Pendidikan ( Kaban Diklat ) Kejaksaan RI dan Jajarannya serta seluruh peserta Diklat Reformasi Birokrasi ( RB ) pejabat eselon II para Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi ( Wakajati ) se- Indonesia memperingati hari Pahlawan ke-73 di lapangan apel Badiklat Kejaksaan RI,Jakarta.Sabtu ( 10/11/18 )

Upacara memperingati Hari Pahlawan Kemerdekaan RI  yang ke 73 dipimpin langsung oleh Kaban Diklat Setia Untung Arimuladi, di awali dengan pengibaran bendera sang saka merah putih yang di bawakan oleh pasukan Keamanan Dalam ( Kam-dal ) Kejaksaan Agung, mengheningkan cipta dan pembacaan teks Pancasila oleh inspektur upacara,bertindak selaku komandan upacara adalah  Gandung S, Jaksa pangkat IV b yang bertugas di bidang Manajemen dan Kepemimpinan,dan pembaca naskah UUD - 1945 oleh Kasubid Diklat Sentra Agung Sugih Harto.

Dalam upacara hari Pahlawan tahun 2018 tersbut  di ikuti seluruh pegawai Badiklat yang terdiri dari bidang Diklat Teknis dan Fungsional,bidang Mapim,para jaksa yang tergabung dalam kelompok mahasiswa program S2 dan peserta Diklat RB,terlihat cukup khitmad dan penuh dengan semangat.


 Kaban Diklat Setia Untung Arimuladi dalam amanat sambutan Mentri Sosial mengatakan,setiap tahun pada tanggal 10 Nopember, bangsa lndonesia memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa pertempuran di surabaya pada 73 tahun silam yang merupakan perang fisik pertama setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannYa.

“ Di bulan Nopember ingatan kolektif bangsa akan tertuju pada keberanian, semangat pantang menyerah serta pengorbanan tanpa pamrih para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Para syuhada bangsa tersebut telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri kokoh sampai saat ini dan untuk selamanya.,” katanya.

 Prosesi peringatan Hari Pahlawan khususnya Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih serta Mengheningkan Cipta Secara Serentak Selama 60 Detik seperti yang saat ini kita lakukan, juga dilaksanakan di seluruh pelosok tanah air, bahkan di Perwakilan Negara Republik Indonesia di luar negeri. Seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan tersebut bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, mempertebal rasa cinta tanah air dan meneguhkan semangat pengabdian bagi bangsa dan negara di hati sanubari bangsa Indonesia.

“ Peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara namun harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi namun subfansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting karena 3 nilai kepahlawanan bukan bersifat sfafis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Untuk itu, kiranya seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari pahlawan harus menjadi energidan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,” ujarnya.

 Tema Hari Pahlawan Tahun 2019 adalah .. ,'Semangat Pahlawan Di Dadaku" mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan, oleh karenanya siapapun dapat menjadi pahlawan, setiap warga negara lndonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan har yang bermanfaat untuk kemashlahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara.
“Peringatan Hari Pahlawan, menjadi momentum bagi bangsa lndonesia untuk melakukan introspeksi diri. sampai seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nirai kepahrawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur,” lanjutnya..

Pada hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak ada kata akhir/berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis. Oleh karenanya peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan. Mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini antara lain kemiskinan. Selanjutnya transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, menjadikan inspirasi rakyat lndonesia untuk melakukan inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.

“Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini,” bebernya.

 Tedebih lagi dibutuhkan sosok pemuda lndonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya, Sadar bahwa negerinya memilki beragam agama, suku, adat istiadat namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dipergunakan untuk keunggulan Indonesia dalam pergaulan dunia. Bukan justru untuk memanfaatkan perbedaan demi kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa.

“Negeri ini membutuhkan pemuda yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karater lokalyang luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan pertolongan social,”.

Negeri ini juga membutuhkan pemuda yang mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam bersaing dan bersanding dengan negara lain khususnya ketika negeri ini memasuki era revolusi industry 4.0.

 “Pada akhirnya melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan, saya mengajak marilah kita berbuat yang terbaik bagi bangsa ini. Mari berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mulai dari 6 yang dapat kita lakukan, mulai dari lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan ketahanan bagi bangsa dan Negara,” pungkasnya. ( Muzer )

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال