![]() |
Tanpa Janji, Tiga Tokoh Adhyaksa Bertemu di Masjid Al-Hukama: Persahabatan Muzer, Irsan, dan Alma yang Tak Lekang Waktu |
JAKARTA – Suasana teduh selepas salat Jumat di Masjid Al-Hukama,
Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta,
menjadi saksi pertemuan hangat tiga sahabat lama yang telah lama berkecimpung
di dunia hukum dan kejaksaan.
Mereka adalah Muzer, pewarta foto yang kerap meliput kegiatan Kejaksaan
RI; Jaksa Irsan Arief, praktisi hukum sekaligus penulis produktif; serta
Jaksa Alma Wiranta, pejabat hukum yang kini mengabdi di Pemerintah Kota
Bogor.
Pertemuan tanpa rencana itu terjadi pada Jumat (17/10/2025), sesaat
setelah ketiganya menunaikan ibadah salat Jumat bersama.
Momen sederhana namun bermakna
tersebut terjadi secara spontan. Muzer yang tengah berada di Badiklat untuk
tugas peliputan, tanpa sengaja bertemu dengan dua sahabat lamanya di pelataran
masjid. Ketiganya lalu berbincang akrab, mengenang masa-masa tugas dan
perjalanan panjang dalam kiprah masing-masing di bidang hukum, pendidikan, dan
jurnalistik.
Diketahui, Jaksa Irsan Arief
kini bertugas di Badiklat Kejaksaan RI. Ia dikenal luas sebagai jaksa penulis
yang produktif dengan belasan karya buku bertema hukum, etika, dan penguatan
integritas aparatur. Karyanya telah beredar di berbagai toko buku maupun di
sejumlah toko perlengkapan resmi seragam Kejaksaan (Gamjak).
Sementara Jaksa Alma Wiranta
telah enam tahun dipercaya pimpinan Kejaksaan untuk bertugas sebagai Kepala
Bagian Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Kota Bogor. Alma dikenal aktif
mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum melalui
program pembinaan hukum masyarakat.
Kehadiran Muzer, jurnalis
foto yang telah lama meliput aktivitas Kejaksaan dan dikenal dekat dengan para
jaksa, melengkapi suasana silaturahmi siang itu. Dalam kesempatan itu,
ketiganya tampak berbagi cerita ringan, membahas dunia kerja, dan mengenang
perjalanan karier yang mempertemukan mereka dalam berbagai momentum pengabdian.
“Pertemuan seperti ini tak ternilai
harganya. Di tengah kesibukan tugas masing-masing, silaturahmi selalu menjadi
penguat semangat pengabdian,” ujar Muzer usai berbincang bersama dua
sahabatnya.
Pertemuan singkat itu seolah menjadi
pengingat bahwa persahabatan sejati tak lekang oleh waktu. Ketiganya,
dengan jalan pengabdian yang berbeda, tetap membawa semangat yang sama:
menegakkan nilai keadilan, profesionalisme, dan integritas di lingkungan
Kejaksaan RI serta masyarakat luas.
Suasana penuh keakraban itu
menegaskan bahwa di balik tugas dan tanggung jawab berat seorang jaksa maupun
jurnalis, masih tersimpan ruang hangat untuk menjaga tali persaudaraan dan
kebersamaan dalam semangat Adhyaksa. (***)