Plt. Wakil Jaksa Agung, Asep N Mulyana membuka PPPJ Angkatan 82 Gelombang II, secara simbolis menyematkan tanda pangkat peserta (Siswa) kepada perwakilan. (Foto; Muzer) |
JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt.) Wakil Jaksa Agung Prof. Asep N.
Mulyana secara resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ)
Angkatan LXXXII (82) Gelombang II Tahun 2025 di Aula Badan Pendidikan dan
Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Dalam sambutan Jaksa Agung ST
Burhanuddin yang dibacakan Prof. Asep menyampaikan apresiasi tinggi kepada
Kepala Badiklat Kejaksaan RI, Dr. Leonard Eben Ezer Simanjuntak, beserta
jajaran atas kesiapan penyelenggaraan PPPJ. Ia menegaskan pentingnya memastikan
sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, baik di dalam kelas maupun di
lapangan, demi kelancaran pendidikan hingga penutupan.
“PPPJ bukan hanya melatih kemampuan teknis, tetapi membentuk karakter jaksa yang berintegritas, beretika, dan menjunjung tinggi nilai adab,” ujar Asep dalam amanatnya.
Peserta
Oditur Militer Jadi Sorotan
PPPJ Angkatan 82 Gelombang II ini
diikuti oleh 355 peserta, terdiri atas 350 calon jaksa dari formasi Kejaksaan
dan 5 peserta dari unsur Oditur Militer. Kehadiran peserta militer—yang berasal
dari TNI AD (2 orang), TNI AL (1 orang), dan TNI AU (2 orang)—menjadi catatan
tersendiri dalam pelaksanaan PPPJ tahun ini.
Plt. Wakil Jaksa Agung menilai
partisipasi Oditur Militer sangat relevan dengan pengembangan organisasi
Kejaksaan, khususnya pada bidang Pidana Militer di tingkat pusat maupun daerah.
“Semua peserta memiliki kedudukan
yang sama. Mereka harus mematuhi aturan disiplin yang berlaku di lingkungan
Badiklat,” tegas Asep.
Hadapi
Era Digital dan KUHP Baru
Lebih lanjut, Asep mengingatkan
pentingnya kesiapan jaksa dalam menghadapi berbagai tantangan hukum di era
digital. Ia menyoroti kompleksitas perkara kejahatan siber, isu hukum yang
timbul akibat kecerdasan buatan (AI), hingga pentingnya pemahaman mengenai tempus
dan locus delicti dalam penegakan hukum siber.
“Jaksa ke depan dituntut tidak hanya
andal secara teknis, tetapi juga memiliki struktur berpikir yuridis yang
konstruktif,” katanya.
Selain itu, para peserta diklat
diimbau untuk mulai mendalami Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Nasional
yang akan berlaku pada 2026, serta mengikuti dinamika pembahasan revisi KUHAP
yang sedang berlangsung.
Asep juga menyinggung sejumlah fokus
penanganan perkara yang menjadi perhatian publik seperti tindak pidana korupsi,
pencucian uang, narkotika, koneksitas militer-sipil, dan penerapan konsep
keadilan restoratif.
Tunas
Adhyaksa untuk Indonesia Emas
Kepada seluruh peserta PPPJ, Asep
berpesan agar mengikuti setiap proses pembelajaran dengan penuh semangat dan
integritas. Ilmu yang didalami, menurutnya, harus ditopang dengan kemampuan
berpikir kritis dan suara hati agar melahirkan penegakan hukum yang bermoral
dan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Jaksa Agung menitipkan para Tunas
Adhyaksa kepada Kepala Badiklat dan para widyaiswara untuk dididik dan dibentuk
secara serius, karena masa depan Kejaksaan ada di tangan mereka,” ucapnya.
Cetak
Pemimpin Masa Depan Kejaksaan dan TNI
Sementara itu, Kepala Badiklat
Kejaksaan RI Dr. Leonard Simanjuntak dalam laporannya menyampaikan bahwa PPPJ
Angkatan 82 Gelombang II bertujuan mencetak lulusan sebagai pejabat fungsional
jaksa dan oditur militer yang akan menjadi calon pemimpin Kejaksaan dan TNI di
masa depan.
“Para peserta akan dibekali
kemampuan untuk menjalankan tugas di berbagai bidang seperti Pidum, Pidsus,
Datun, Intelijen, Pemulihan Aset, serta koneksitas antara fungsi kejaksaan dan
oditurat militer,” jelasnya.
Diklat Calon Jaksa kali ini
mengusung tema “Transformasi Jaksa yang Berkeadilan, Humanis, Akuntabel, dan
Modern Menuju Indonesia Emas”.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri
oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Jaksa Agung Muda Intelijen
(Jamintel), Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas), Kepala Badan Pemulihan Aset
(Kaba PA) Kejaksaan RI, Wakil Ketua Komisi Kejaksaan, para Sekretaris Jaksa
Agung Muda (Sesjam), Sekretaris Badiklat, serta perwakilan dari TNI. (Muzer)