![]() |
Kajari Jakarta Barat, Hendri Antoro |
JAKARTA – Sebuah babak baru dimulai bagi 34 siswa
Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan 82. Kamis, 19 Juni
2025, mereka diterima secara resmi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Barat untuk
menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 20 hari kerja.
Di balik angka dan agenda resmi, ada
misi besar yang sedang dijalankan: menanamkan nilai-nilai luhur profesi jaksa
sejak langkah pertama mereka turun ke lapangan.
“PKL ini bukan sekadar formalitas
akademik. Kami ingin mereka menyentuh langsung realita hukum, belajar dari
kasus nyata, dan memprosesnya dengan cara berpikir yang sistematis dan
berintegritas,” ujar Kepala Kejari Jakarta Barat, Hendri Antoro kpada
Wartawan usai menerima siswa PPPJ untuk melaksanakan PKL di kantornya.
Selama dua dekade lebih menjadi jaksa,
Hendri tahu persis bahwa tantangan di lapangan jauh lebih kompleks daripada
yang tergambar dalam diktat pelatihan. Maka dari itu, PKL ini dirancang bukan
hanya untuk mengasah otak hukum para siswa, tapi juga untuk membentuk karakter
dan etika profesional.
Salah satu momen yang dirancang khusus
adalah simulasi komunikasi publik – mulai dari memberi pernyataan kepada media,
hingga menjelaskan perkara kepada masyarakat.
“Jaksa bukan hanya ahli hukum. Ia
adalah representasi negara di mata rakyat. Maka ia harus bisa bicara dengan
benar dan bermartabat,” ujar Hendri.
Kejari Jakarta Barat juga
memfasilitasi para siswa untuk mengikuti sidang di PN Jakarta Barat, guna
mengamati langsung proses persidangan dan dinamika antar-aktor peradilan.
PKL ini, seperti yang diyakini Hendri,
adalah investasi jangka panjang.
Dengan
pembekalan intensif selama PKL ini, diharapkan para calon jaksa mampu menjadi
penegak hukum yang andal, berintegritas tinggi, dan siap mengabdi di seluruh
wilayah Indonesia.(Muzer)