JAKARTA- Kejaksaan Republik Indonesia di awal kemerdekaan yakni pada tahun 1945 sampai dengan 1959 mempunyai putra bangsa terbaik dan terkemuka di Jawa. Adalah orang-orang Indonesia yang terkemuka di Jawa, yakni lima Jaksa Agung. Kelima Jaksa Agung tersebut tercantum dalam buku ”Orang-Orang Indonesia Jang Terkemoeka di Djawa” yang diterbitkan oleh Gunseikanbu atau Kantor Pemerintah Pusat Tentara Jepang pada tahun 1944.
Hal itu terungkap dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka secara resmi oleh Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Dr. Narendra Jatna, pada Selasa 16 Juli 2024 di Aula Sasana Pradata, Gedung JAM DATUN Kejaksaan Agung. FGD dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-64 Tahun 2024, dan diikuti oleh seluruh pegawai di Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia secara daring dan luring.
Adapun tema dari kegiatan FGD ini adalah ”Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan, Mempertahankan Kemerdekaan dan Mewujudkan Tujuan Negara” dengan menghadirkan narasumber dari Peneliti Sejarah Universitas Indonesia Iip D. Yahya dan Sejarawan Universitas Indonesia J.J. Rizal.
Dalam FGD terungkap bahwa lima Jaksa Agung periode awal setelah kemerdekaan yakni rentang tahun 1945 sampai dengan 1959 adalah orang-orang Indonesia yang terkemuka di Jawa, di mana kelima nama Jaksa Agung tersebut tercantum dalam buku ”Orang-Orang Indonesia Jang Terkemoeka di Djawa” yang diterbitkan oleh Gunseikanbu atau Kantor Pemerintah Pusat Tentara Jepang pada tahun 1944.
Disebutkan kelima Jaksa Agung pada periode awal setelah kemerdekaan yakni Mr. Gatot Tarunamihardja, Mr. Kasman Singodimedjo, Mr. Tirtawinata, R. Soeprapto dan kemudian Mr. Gatot Tarunamihadrja yang kembali diangkat menjadi Jaksa Agung ke-5 adalah ahli dan praktisi hukum yang telah berjuang untuk mewujudkan tujuan negara melalui bidang hukum.
Dalam FGD disampaikan Perjuangan kelima tokoh pendahulu adalah pondasi bagi perjalanan Kejaksaan sampai hari ini dan di masa depan. (Muzer)