Jaksa Agung Burhanuddin meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum atau STIH Adhyaksa, Senin ( 3/10/2022).
JAKARTA- Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin
meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa dan sekaligus penyambutan
mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Adhyaksa Tahun Ajaran 2022-2023,
pembukaan dan peresmina STIH berlangsung di kampus sementara STIH Adhyaksa di komplek
Adhyaksa Loka, Ceger Jakarta Timur- Senin ( 3/10/2022 ).
Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan kegiatan peresmian dan penyambutan mahasiswa baru STIH Adhyaksa semakin menegaskan eksistensi STIH Adhyaksa dalam upaya mendukung pembangunan peradaban hukum dalam negeri serta sekaligus ikut dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Oleh karenanya, saya mengajak seluruh
pihak terkait untuk mari sama-sama kita dukung gerak langkah STIH Adhyaksa
dalam upaya untuk membangun lingkungan civitas
academica yang inovatif, bernilai mulia dan berkarakter serta sekaligus
mencetak mahasiswa yang berbudi luhur, terampil, dan berkompeten yang mampu
memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Jaksa Agung.
Burhanuddin juga mengatakan bahwa visi STIH Adhyaksa, “pada tahun 2031 menjadi institusi pendidikan tinggi, yang menghasilkan lulusan yang menjadi pembawa kemajuan, dalam menegakkan keadilan dan hukum di Indonesia, serta menjadi pemimpin di segala sektor peri kehidupan bangsa dan negara Indonesia di masa depan”.
“Saya mencermati dalam visi tersebut terdapat
frasa “menegakkan keadilan dan
hukum”. Susunan KEADILAN
terlebih dulu setelah itu diikuti dengan HUKUM dalam visi STIH Adhyaksa tersebut, menurut saya bukanlah
sebuah susunan tanpa makna, melainkan susunan yang menyiratkan makna filosofis
yang ingin menyampaikan pesan bahwa penegakan hukum yang ideal harus
mengutamakan terpenuhinya keadilan apabila terjadi benturan diantara keadilan
dengan kepastian hukum. Mengapa demikian? Karena penegakan hukum yang hanya
fokus pada pemenuhan kepastian hukum, cenderung mengabaikan rasa keadilan masyarakatnya,”
paparnya.
Salus Populi Suprema Lex, Bermakna kesejahteran rakyat adalah hukum yang tertinggi. Adagium ini menegaskan bahwa hukum itu ada, guna memenuhi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat. Hukum itu untuk masyarakat, hukum bernilai bukan karena itu adalah hukum, melainkan karena ada kebaikan dan keadilan di dalamnya. Maka, penegakan hukum harus memprioritaskan terwujudnya Keadilan dan kemanfaatan barulah kepastian hukum.
“Namun yang perlu diingat bahwa
idealnya keadilan, kemanfaatan, dan kepastian bukanlah suatu tujuan hukum yang
harus di pilih salah satu dan berdiri sendiri-sendiri, melainkan harus di
upayakan saling melengkapi,” bebernya.
Jaksa Agung selaku Ketua Dewan
Pembina Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa mengingatkan agar dalam perkuliahan nanti,
para mahasiswa STIH Adhyaksa sebagai calon pendekar-pendekar hukum masa depan
bangsa ini selalu dibekali dan ditanamkan tentang pentingnya dan bagaimana
menggunakan hati nurani dalam penegakan hukum. Sebab, ketika tujuan hukum
berupa keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum saling menegasikan, hati nurani yang akan menjadi jembatan untuk
mencapai titik bandul keseimbangan di antara ketiganya.
“Saya
memandang hati nurani sebagai suatu badan keadilan yang keputusannya tidak
dapat dibanding, hati nurani adalah suara abadi kebenaran dan keadilan, yang
tidak dapat dibungkam oleh apa pun. Pesan saya untuk anak-anakku para mahasiswa
baru STIH Adhyaksa, kunci bagaimana agar kita bisa BERHUKUM secara adil dengan
sandaran hati nurani, yaitu dengan mulai mempelajari hukum dengan tidak hanya
menggunakan akal pikiran melainkan juga harus menggunakan pendekatan perasaan
batin yang ada di dalam lubuk hati kita,” tandasnya.
Hadir
dalam kegiatan ini yaitu Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., Prof. Ari
Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., Prof. Dr. Edie Toet Hendratno. S.H., M.Si., Prof.
Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., Prof. Dr. Didi Turmudzi, M.Si., Dr. Reda
Manthovani, S.H. LLM., Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Dr. Muhammad Yusuf Ateh, Ak., M.B.A., CSFA., CGCAE, Ketua Yayasan
Karya Bhakti Adhyaksa Dr. Narendra Jatna, S.H.,LLM. beserta jajaran, Ketua STIH
Adhyaksa Hasbullah, S.H., M.H. beserta jajaran, Para Senat, Dosen Kehormatan
dan Dosen Tetap STIH Adhyaksa, Wakil Jaksa Agung, Para Jaksa Agung Muda, Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Para Staf Ahli Jaksa Agung, Para
Pejabat Eselon II dan Eselon III di lingkungan Kejaksaan Agung, serta para
mahasiswa baru STIH Adhyaksa. ( Muzer )