.
Jakarta-Jaksa Agung
H.M. Prasetyo ( tengah di apit orang tua
dan istri Syandi / korban ) didampingi Kajati DKI Jakarta Tony T Spontana ( kedua dari kiri ) mengunjungi
rumah duka keluarga almarhum Sandy Johan Ramadhan korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta- Pangkal Pinang, Selasa (30/10/18)
Wajah pimpinan Korps Adhyaksa itu tampak berduka dan merasa kehilangan karena dari 188 korban yang meninggal dunia terdapat lima orang warganya,emapt diantaranya pegawai Kejaksaan tiga Jaksa dan satu staf Tata Usaha pada Kejati Babel.
“Kami ikut berbelasungkawa semoga para korban mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya dan diampuni semua dosa-dosanya. Tak lupa kami doakan agar keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” kata Jaksa Agung.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kajati DKI Tony Spontana menyampaikan bela sungkawa kepada korban maupun keluarga yang di tinggalkan,”Selaku pribadi dan sebagai Kajati DKI Jakarta, saya merasakan duka yang mendalam kehilangan jaksa-jaksa muda yang baik dan energik, yang disiapkan untuk menjadi pimpinan kejaksaan di masa depan,” tutur Tony pada wartawan.
Wajah pimpinan Korps Adhyaksa itu tampak berduka dan merasa kehilangan karena dari 188 korban yang meninggal dunia terdapat lima orang warganya,emapt diantaranya pegawai Kejaksaan tiga Jaksa dan satu staf Tata Usaha pada Kejati Babel.
“Kami ikut berbelasungkawa semoga para korban mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya dan diampuni semua dosa-dosanya. Tak lupa kami doakan agar keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” kata Jaksa Agung.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kajati DKI Tony Spontana menyampaikan bela sungkawa kepada korban maupun keluarga yang di tinggalkan,”Selaku pribadi dan sebagai Kajati DKI Jakarta, saya merasakan duka yang mendalam kehilangan jaksa-jaksa muda yang baik dan energik, yang disiapkan untuk menjadi pimpinan kejaksaan di masa depan,” tutur Tony pada wartawan.
Sebagai mantan Kapuspenkum itu menilai
sosok Jaksa sandy punya kelebihan yang sangat di butuhkan oleh institusi,”
Jaksa Sandy Johan adalah sosok jaksa yunior yang sangat potensial, yang
menguasai tiga bahasa asing,” kata Tony.
“ Selamat jalan yuniorku, terima kasih
atas perjuanganmu mengabdi kepada keluarga, institusi, bangsa dan Negara,”
tuturnya.
“ Semoga Allah SWT menempatkanmu di
tempat terbaik di sisiNya,” ucap doa Kajati untuk korban.
Selain Sandy Johan Ramadhan,korban pesawat Lion Air yang mereka tumpangi Andri ( Koordinator Kejati babel ) dan istri, Kasi Pidsus Pangkalpinang Dody Junaedi (no manifes 075, seat 19E); dan staff Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung yang turut meninggal dunia pada penerbangan tersebut.
Selain Sandy Johan Ramadhan,korban pesawat Lion Air yang mereka tumpangi Andri ( Koordinator Kejati babel ) dan istri, Kasi Pidsus Pangkalpinang Dody Junaedi (no manifes 075, seat 19E); dan staff Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung yang turut meninggal dunia pada penerbangan tersebut.
Sebelumnya telah dikabarkan,bahwa
Pesawat type B737-8 Max dengan nonor penerbangan JT 610 milik operator Lion Air
yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati
Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada
sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi
PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107
07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba
di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base
sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat yang membawa 178
penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA
sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam. Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan
BASARNAS, Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk
melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610. ( Muzer
)
Tags
Kejati